Tahun 1966, perkumpulan penduduk desa Petandakan dipelopori Alm. Ketut Srimadia mempelajari filsafat agama melalui media geguritan (tembang tradisional Bali). Dari kegiatan tersebut mereka menemukan ajaran-ajaran Buddha dalam geguritan Sucita dan Kekawin Sutasoma. Dalam pencarian makna ajaran Buddha tersebut, mereka bertemu dengan alm. YM Bhikkhu Girirakkhito. Tahun 1974, warga Petandakan menyatakan diri secara resmi menjadi umat Buddha.
Umat Buddha desa Petandakan ini sekarang semakin banyak sehingga butuh perluasan vihara. Dana yang diperlukan Rp 500 juta Perincian perluasan vihara: Vihara Samyag Darsana Desa Petandakan. Kab. Buleleng. Singaraja. Bali. Ketua Vihara: Bhikkhu Jaya Dhammo Thera -Sebidang tanah 425 m2 Rp 340 juta. -Bangunan 180 m2 Rp 200 juta. (Dana sudah ada Rp 40 juta) Ayo berdana di ladang subur ini. Berdana membeli tanah dan membangun vihara karma baiknya luar biasa. Berbuah sampai berkalpa-kalpa kehidupan mendatang.
Anumodana DEV
Anumodana DEV
Transaki di notaris atas lahan perluasan vihara dilaksanakan tgl. 9.8.2019 dengan lancar. Anumodana DEV.
Saat ini masih proses membangun rumah umat, agar rumah yang dulu dapat segera dikosongkon untuk lahan perluasan vihara. Pengerjaan dilakukan secara gotong royong sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Update pembagunan vihara samyag darsana sudah 80%