Relief yang menjadi salah satu symbol keberadaan Agama Buddha di Indonesia memiliki makna yang mendalam sebagai pengingat betapa Indahnya Dhamma yang telah ditemukan oleh guru Agung kita Buddha Gautama.
Vihara Sangupati yang dibangun oleh tokoh Buddhis setempat pad tahun 1972 hancur karena gepa Lombok tahun 2018. Sampai saat ini umat Vihara Sagupati masih terus melakukan Pembangunan Kembali Vihara, karena kurangnya dana maka Pembangunan menjadi tersendat.
Pengurus Vihara yan dibimbing oleh Bhante Upasilo berencana membuat relief Buddha pada 5 sisi dinding Vihara. Pembuatan Relief bertujuan agar kebijaksanaan Buddha dapat selalu menginspirasi umat Buddha di kecamatan Tanjung, Lombok Utara untuk mempraktikan Dhamma.
Bergegaslah berbuat kebajikan; dan kendalikan pikiranmu dari kejahatan.
Barang siapa lamban berbuat baik, maka pikirannya akan senang dalam kejahatan.
(Dhammapada, P?pa Vagga Syair 116)